SUMBER Daya Alam (SDA) yakni Batubara, Minyak dan Gas adalah anugerah Sang Pencipta untuk Kutai Kartanegara.
Pada 2014, APBD Kutai Kartanegara mencapai angka yang sangat fantastis yakni Rp7,6 yang sebagain besar berasal dari hasil SDA yang tak terbarukan tersebut, namun lambat laun, ketersediaannya semakin menipis dan tidak dapat diperbarukan.
Melalui Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja) Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, juga menjadikan sektor pertanian dalam arti luas dan pengembangan pariwisata untuk dikembangkan sebagai upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengantisipasi habisnya sumber daya alam.
Upaya tersebut karena ketersediaan lahan pertanian yang luas dan sejarah Kutai Kartanegara sebagai tempat berdirinya kerajaan tertua di Indonesia yang tentu saja meninggalkan banyak warisan berupa benda, bangunan maupun adat istiadat dan kesenian.
Hingga kini warisan para pendahulu Kutai Kartanegara tersebut menjadi magnet untuk menarik para wisatawan berkunjung, khususnya di ibu kota kabupen yakni kecamatan Tenggarong.
Hal itu dimanfaatkan Pemkab melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata Kukar yang kini makin menggeliat.
Kini usaha pemkab mengembangkan pariwisata daerah bisa terbantu dengan hadirnya lembaga swasta mandiri, yang kegiatannya mempromosikan pariwisata Kukar.
Sekar Kedaton Tourism Board (SKTB), salah satu lembaga promosi pariwisata Kutai Kartannegara bertekad menjadikan daerah itu sebagai kawasan wisata yang handal dan berupaya membangkitkan kretaivitas masyarakat untuk mempertahankan seni budaya leluhur.
Pendiri SKTB H Syaiful Anwar mengatakan, berdirinya lembaga SKTB lahir dari gagasan komunitas seni untuk bangkit mandiri mengembangkan kreatifitas seseuai keahlian yang dimiliki.
"Karena seni budaya adalah komoditas pariwisata, maka kami perlu membuat lembaga yang mempromosikan aset seni budaya daerah sebagai produk wisata," ujar seniman paruh baya yang lebih akrab disapa H Nueng tersebut, ditemui di sekretariat SKTB jalan Teratai No.14 RT.XI, Tenggarong, akhir pekan tadi.
Dikatakannya, tujuan SKTB yaitu memberikan wadah pengembangan dan promosi seni budaya, olahraga tradisional, kuliner khas daerah, hotel, penginapan, restoran, kerajinan (UKM), jasa transportasi serta objek wisata Kukar lainnya sebagai sistem kepariwisataan. Termasuk juga pengembangan kreatifitas masyarakat sadar wisata, dan menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata.
"Ini merupakan bentuk dukungan kami kepada Pemerintah dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.
Berdiri mulai Maret 2014 lalu, SKTB kini masih dalam tahap awal, diantaranya yaitu sosialisasi keberadaan lembaga, melakukan kerjasama dengan stakeholder terkait pariwisata, melakukan pendekatan dengan Pemerintah, dan merekrut dan melakukan pembekalan terhadap pemandu wisata.
SKTB dijadwalkan akan mendatangkan wisatawan ke Tenggarong mulai November tahun ini. Hal tersebut karena saat ini masih dalam upaya lebih meningkatkan kesiapan Tenggarong dan sekitarnya sebagai tujuan wisata.
Bahkan, H Nueng mengatakan SKTB bisa mendatangkan 1000 wisatawan mancanegara khususnya Eropa ke Kukar antara Februari hingga November. Hal tersebut karena SKTB telah memiliki jaringan dengan pelaku usaha pariwisata di luar Kalimantan.
Menurut H Nueng, biasanya Wisatawan Eropa itu umumnya ke Bali, kemudian menuju Lombok, lalu ke Pulau Jawa. SKTB sudah membaca kebiasaan wisatawan itu, bahwa setelah dari pulau jawa biasanya wisatawan tersebut mencari daerah wisata lain di Indonesia, sebelum menyudahi liburan di akhir November.
"Ini peluang kita untuk menarik mereka (wisatawan Eropa.red) ke Kukar setelah dari pulau bali dan jawa, kami telah memiliki jaringan yang bisa membantu mengarahkan wisatawan ke Kukar, hanya tinggal kesiapan kita saja lagi sebagai daerah yang dikunjungi," ujarnya.
Untuk itu SKTB akan berupaya membantu mengemas potensi yang ada di Kukar, sehingga lebih menarik dan lebih siap dikunjungi wisatawan. SKTB juga membuka peluang bagi usaha ekonomi kreatif dan warga Kukar yang ingin menjadi travel guide untuk bergabung.
"Siapa saja warga Kukar bisa bergabung bersama SKTB, gerakan kita sebagai mitra pemerintah dalam mengembangkan pariwisata daerah," pungkasnya. (*)