Sangatta (ANTARA Kaltim) - Sejumlah peserta Tes Kemampuan Bidang calon pegawai negeri sipil di Kabupaten Kutai Timur, menilai pelaksanaan tes berlangsung tidak transparan.
Salah satu peserta asal Bengalon, Eksitar, yang ditemui di Sangatta, Kutai Timur, Rabu, mengatakan pelaksanaan Tes Kemampuan Bidang (TKB) 2014 tidak transparan dan ada peluang untuk melakukan praktik jual beli kelulusan.
"Saya pesimistis saja dengan hasil tes CPNS Kutim ini," kata Eksitar usai mengikuti TKB di Bukit Pelangi.
Menurut ia, beberapa rekan sesama peserta tes juga mengaku kecewa dengan soal yang diberikan panitia seleksi, karena tidak jauh beda dengan soal yang diterimanya saat Tes Kemampuan Dasar (TKD) sebelumnya. Bedanya hanya TKD dikerjakan secara komputerisasi (CAT), sedangkan TKB dilakukan secara manual.
Selain itu, tambah Eksitar, soal tes juga tidak terlalu spesifikasi membahas jurusan formasi yang dipilihnya yakni psikologi.
Aries, peserta tes lainnya asal Sangatta, juga mengaku pesimistis dan kecewa dengan soal yang diberikan panitia seleksi.
Apalagi ada rumor yang menyebutkan bahwa tes seleksi CPNS Kutai Timur kali ini lebih diutamakan kelulusannya bagi peserta yang mengabdi sebagai tenaga atau honorer Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) Pemkab Kutim.
"Saya kira peluang mereka lebih besar, sedangkan saya berlatar belakang sebagai pekerja tambang," katanya.
Ungkapan sama disampaikan Rahim, peserta tes yang mengaku berprofesi sebagai karyawan sebuah tempat hiburan karaoke keluarga di Sangatta dan mencoba mengadu nasib untuk menjadi PNS.
"Saya bekerja di tempat hiburan tapi mencoba mengadu nasib dengan mengikuti tes CPNS, siapa tahu lulus, tapi rasanya berat," ujarnya.
Rasa pesimistis Rahim juga didasari jumlah peserta tes kemampuan yang mencapai 1.060 orang, sementara jumlah kursi yang diperebutkan hanya 146 formasi.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawai Daerah Kutai Timur HM Joni menjamin pelaksanaan tes kemampuan CPNS berjalan transparan dan jujur.
Menurut ia, kalau ada sebagian peserta yang berprasangka pelaksanaan tes tidak jujur dan tidak adil adalah sah-sah saja, tetapi pihaknya menjamin tidak ada intervensi karena hasil tes akan diseleksi oleh tim Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).
"LPMP itu adalah penyelenggara dan pihak ketiga. Hasil tes tersebut selanjutnya diserahkan kepada Panselnas di Jakarta," katanya. (*)
Tes Kemampuan CPNS Kutim Dinilai Tidak Transparan
Rabu, 24 Desember 2014 20:26 WIB