Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Sejak tahun 2007, PT Kelian Equatorial Mining (KEM) menyisihkan 13,4 juta dolar AS untuk program pasca tambang.
"Namanya `trust fund` dana kepercayaan. Ini sebagai dana abadi yang bahkan oleh Rio Tinto sendiri tidak bisa diambil," kata Government Relations Officer PT Rio Tinto Indonesia Mochammad Chairul di Balikpapan, Kamis.
PT KEM adalah anak perusahaan Rio Tinto yang menambang emas di wilayah Kelian, Kabupaten Kutai Barat, atau sebelum reformasi tahun 1998, masih dalam lingkup Kabupaten Kutai.
Dana itu ditempatkan di sebuah bank di Singapura dan baru bisa dimanfaatkan, yaitu hanya bunganya, setelah PT KEM menyelesaikan semua tanggung jawabnya di kawasan bekas tambangnya tersebut.
"Yaitu setelah kami mengembalikan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), yang tidak lama lagi," ujar Chairul.
Menurut dia, dana tersebut adalah untuk masyarakat Kelian dan hutan lindung Kelian.
Dari dana 13,4 juta dolar AS tersebut, sebanyak 11 juta dolar digunakan untuk membiayai pengawasan dan pemeliharaan lingkungan.
Sisanya yang 2,4 juta dolar digunakan untuk membiayai proses transisi masyarakat di sekitar tambang.
"Terutama kami gunakan untuk pendidikan," kata Direktur Yayasan Anum Lio (YAL) Christina Nelly.
YAL adalah lembaga swadaya masyarakat yang dibentuk KEM untuk menyalurkan dana tersebut. Ada juga PT Hutan Lindung Kelian Lestari yang mengawasi dan memelihara hutan lindung Kelian, kawasan yang dulunya hutan produksi PT KEM.
Di bawah YAL, ada juga Yayasan Ave Bungen Tana yang menaungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian di Melak. Yayasan Ave Bungen Tana juga memberikan beasiswa bagi lulusannya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Sejak 2007 tersebut, sudah ada lulusan SMK yang melanjutkan kuliah, antara lain ke Unlam di Banjarmasin, ke Fakultas Pertanian," ujar Nelly. Universitas Lambung Mangkurat adalah perguruan tinggi tertua di Kalimantan. Menteri Riset dan Teknologi di masa pemerintahan Presiden SBY yang kedua Gusti Muhammad Hatta berasal dari Fakultas Pertanian Unlam tersebut.
Namun demikian, saat ini karena PT KEM masih ada untuk menyelesaikan semua urusannya, trust fund tersebut belum bisa dimanfaatkan. Semua dana yang menjadi tenaga penggerak kedua Yayasan masih berasal langsung dari Rio Tinto.
"Tapi tidak lama lagi. Kami harapkan dalam tahun 2015 ini juga semua sudah tuntas," kata Chairul.(*)
Kem-Rio Tinto Sisihkan 13,4 Juta Dolar AS
Kamis, 22 Januari 2015 23:43 WIB