Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepolisian Resor Bontang, Kalimantan Timur, masih mengonfrotir keterangan sejumlah saksi terkait terbakarnya tiga orangutan di kawasan Hutan Lindung Bontang.
"Sampai hari ini sudah ada 10 orang saksi yang kami periksa. Ada keterangan saksi yang saling bertentangan, sehingga kami harus mengonfrontir keterangan tersebut," ujar Kapolres Bontang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hendra Kurniawan dihubungi dari Samarinda, Selasa sore.
Hingga saat ini, lanjut Hendra, polisi belum bisa menyimpulkan apakah lahan yang menyebabkan tiga orangutan terbakar itu sengaja dibakar atau tidak.
"Penyelidikan kami fokuskan apakah lahan itu sengaja dibakar atau tidak. Kalau sengaja, tentu ada pelakunya, tetapi kalau tidak, bagaimana bisa terbakar," katanya.
Pada Kamis (3/3), Polres Bontang juga akan kembali mengecek kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wanatirta milik PT Pupuk Kalimantan Timur, lokasi yang diduga habitat tiga orangutan mati terbakar tersebut.
Polisi, tambah Kapolres, akan menelusuri kawasan RTH Wanatirta seluas 315 hektare untuk mencari tahu mengapa ketiga orangutan tersebut turun ke lahan di sekitar perkampungan warga.
"Kawasan itu memang selama ini dikenal sebagai habitat orangutan liar dan di area itu terdapat delapan kelompok orangutan," tuturnya.
"Pengecekan dilakukan untuk memastikan bahwa kawasan itu memang habitat orangutan serta mencari tahu mengapa turun ke lahan warga. Ada kemungkinan akibat kemarau panjang, sehingga mereka mencari makan di lahan warga," kata Hendra.
Polres Bontang juga telah meminta keterangan saksi ahli dari Balai Taman Nasional Kutai untuk mengetahui pola hidup orangutan tersebut.
"Kami telah meminta pendapat dari pihak Balai TNK dan tidak menutup kemungkinan, jika sudah dipastikan bahwa lahan itu sengaja dibakar akan meminta pendapat dari peneliti orangutan. Intinya, kami masih terus melakukan penyelidikan dan sejauh ini kami belum bisa menyimpulkan apakah lahan tersbeut sengaja dibakar atau terbakar," ujar AKBP Hendra Kurniawan.
Sebelumnya, Kepala Balai Taman Nasional Kutai (TNK) Erly Sukrismanto menyatakan matinya tiga orangutan akibat kebakaran lahan di dekat kawasan PT Pupuk Kaltim atau sekitar areal hutan lindung Bontang berlangsung pada Sabtu (20/2).
"Kebakaran lahan itu berlangsung kemarin (Sabtu, 20/2) dan kami baru tahu jika ada tiga individu orangutan ikut terbakar setelah ada warga yang mengunggahnya di media sosial, Minggu pagi. Kemudian, pada Minggu siang kami mengecek lokasi kebakaran tersebut dan memang menemukan tiga orangutan yang tewas terbakar," ujarnya.
Ketiga orangutan yang terbakar tersebut, lanjutnya, berjenis kelamin betina yang terdiri atas satu dewasa diperkirakan berusia 20 hingga 25 tahun, satu usia muda berusia tujuh tahun, serta satu bayi orangutan berusia enam bulan. (*)
Polisi Konfrontir Keterangan Saksi Terkait Orangutan Terbakar
Selasa, 1 Maret 2016 18:33 WIB