Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan seleksi
guru harus lebih ketat dibandingkan seleksi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
lainnya karena beratnya tugas yang dipikul guru yakni mencerdaskan
bangsa.
"Guru itu tugasnya mencerdaskan bangsa, maka guru harus lebih
cerdas dari siswa. Oleh karena itu, ujian guru harus lebih ketat
dibandingkan lainnya," ujar Jusuf Kalla dalam seminar yang
diselenggarakan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Jakarta,
Jumat.
Wapres menambahkan karena beratnya tugas guru, maka guru honorer
tidak bisa langsung diangkat menjadi guru PNS. Harus melalui pola
seleksi.
"Demi mutu pendidikan, kita tidak bisa langsung angkat guru
honorer sebagai PNS. Kalau langsung diangkat, nanti pemda merekrut
banyak guru honorer dan kemudian mengangkatnya jadi PNS tanpa
memperhatikan mutu," ujarnya.
Wapres juga menambahkan guru harus terus belajar dan tidak puas dengan ilmu yang dimilikinya.
Permasalahan guru, lanjut dia, bukan terletak pada jumlah guru
tapi sistem penyaluran yang tidak merata. Imbasnya guru menumpuk di
perkotaan, namun di desa justru kekurangan.
"Kami sedang memikirkan distribusi guru itu bisa lintas provinsi.
Sehingga kami bisa lebih mudah menyelesaikan permasalahan guru."
Sekjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi,
mengatakan salah satu jalan keluar dari permasalahan guru yang tidak
merata adalah melalui program Guru Garis Depan.
Program tersebut mengirimkan guru-guru terbaik untuk ditempatkan di sejumlah daerah terpencil, tertinggal, dan terluar. (*)
Seleksi Guru harus Lebih Ketat
Jumat, 27 Mei 2016 15:35 WIB