Jakarta (ANTARA News) - Puluhan sekolah yang terdiri atas 19 sekolah
dasar (SD), 11 sekolah menengah pertama (SMP) dan satu sekolah menengah
atas (SMA) mengalami kerusakan akibat gempa 6,5 SR yang mengguncang
Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu subuh.
"Sementara, ada tiga pendidik dan tenaga kependidikan yang meninggal
dunia yakni Ibu Sakdiah Guru SDN 1 Trienggadeng, Ibu Rita Zahra Guru TK
dan Pak Basri Penjaga Sekolah SMAN 1 Trienggadeng," ujar Staf Khusus
Mendikbud Bidang Komunikasi Publik, Nasrullah, di Jakarta, Kamis.
Nasrullah menjelaskan hari Kamis, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Muhadjir Effendy akan menjenguk korban dari kalangan siswa
dan guru yang menjadi korban gempa bumi itu.
"Kemdikbud juga memastikan sekolah terdampak gempa segera direnovasi agar bisa dipakai".
Selain itu, Kemdikbud akan mengupayakan sekolah darurat dan bekerja
sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kemensos untuk penanganan media
korban dan terapi trauma.
"Semua sekolah dampak gempa jadi prioritas revitalisasi pembangunan sekolah".
Pihak Kemdikbud memperkirakan jumlah sekolah yang rusak akibat gempa akan semakin bertambah.
"Tim Kemdikbud sedang mendata, jumlah sekolah yang rusak. Kemungkinan besar jumlahnya semakin bertambah," kata Nasrullah.
Gempa bumi 6,5 SR mengguncang Pidie Jaya pada Rabu pagi. Akibat
gempa bumi tersebut sekitar 94 orang tewas dan lebih dari 200 warga
mengalami luka-luka. (*)
Puluhan Sekolah Rusak dan Tiga Guru Pendidik Meninggal Akibat Gempa Pidie
Kamis, 8 Desember 2016 10:14 WIB