Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepesertaan program Keluarga Berencana baru di Provinsi Kalimantan Timur masih rendah yaitu baru 64.945 peserta atau 54,34 persen hingga November 2016, dari target akseptor 119.507 orang.
"Berdasarkan data maka kemungkinan target akseptor baru pada 2016 tidak tercapai. Namun untuk tahun depan akan terus kita genjot," ucap Sudibyo, Kabid Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Perwakilan Provinsi Kaltim di Samarinda, Rabu.
Terdapat beberapa kendala sehingga tidak tercapainya kepesertaan KB baru di Kaltim, seperti karena keterlambatan pengiriman alat kontrasepsi baik berupa suntik, pil dan implan.
Alat kontrasepsi yang dibutuhkan baru tiba di awal Desember, padahal permintaan masyarakat cukup tinggi sebelumnya. Sedangkan untuk memenuhi target hanya di Desember merupakan waktu yang sempit dalam menutupi kekurangannya.
Sedangkan kendala yang paling mendasar tidak tercapainya adalah karena target yang ditetapkan oleh pusat untuk Kaltim terlalu tinggi, kemudian alat kontrasepsi berupa IUD dan implant kosong, termasuk adanya pemangkasan biaya operasional untuk pelayanan.
Kendala lainnya adalah Kaltim masih kekurangan tenaga petugas lapangan atau PLKB untuk melakukan pencatatan bagi akseptor yang melakukan pemasangan kontrasepsi baik melalui jalur pemerintah maupun jalur swasta.
Rincian peserta KB baru yang sebanyak 64.945 orang itu adalah mereka yang ber-KB melalui fasilitas kesehatan KB pemerintah sebanyak 40.332 peserta, fasilitas kesehatan KB swasta sebanyak 12.592 peserta, melalui praktik dokter sebanyak 699 peserta, bidan mandiri sebanyak 11.252 peserta, dan dari berbagai layanan lain sebanya 70 peserta.
Dilanjutkannya, target yang harus dipenuhi sesuai permintaan pusat yang sebanyak 119.507 peserta itu terdiri dari IUD sebanyak 15.913 orang, metode operasi wanita 2.524 orang, metode operasi pria 191 orang, kondom 7.331 orang, implant 19.967 orang, suntik 49.644 orang, dan pil 23.937 orang.
"Sedangkan yang berhasil dicapai hingga November adalah untuk IUD sebanyak 6.607 orang, metode operasi wanita 2.414 orang, metode operasi pria 41 orang, kondom 3.438 orang, implant 3.672 orang, suntik 35.785 orang, dan pil 12.988 orang," kata Dibyo. (*)
Kepesertaan KB Baru Di Kaltim Masih Rendah
Rabu, 28 Desember 2016 20:29 WIB