Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo memberikan lima instruksi
kepada Kepolsian Republik Indonesia (Polri) pada peringatan hari
Bhayangkara ke-17.
"Saya akan memberikan instruksi kepada seluruh jajaran Kepolisian
negara Republik untuk terus meningkatkan kinerjanya melalui upaya-upaya
sebagai berikut. Pertama, perbaiki manajemen internal polri untuk
menekan budaya negatif seperti korupsi, penggunaan kekerasan yang
berlebihan dan arogansi kewenangan," kata Presiden di lapangan silang
Monas Jakarta, Senin.
Presiden Joko Widodo menyampaikan hal tersebut saat menjadi Inspektur
Upacara peringatan hari Bhayangkara ke-71. Selain Presiden Joko Widodo,
hadir juga Ibu Negara Iriana Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta
istri Mufidah Jusuf Kalla, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, mantan
wakil Presiden Try Sutrisno, para pimpinan lembaga tinggi negara, duta
besar dan pejabat kepolsian RI.
"Kedua, mantapkan soliditas internal dan profesionalisme Polri guna
mendukung terwujudnya Indonesia yang berdaulat, yang mandiri dan yang
berkepribadian," tambah Presiden.
Instruksi ketiga adalah mengoptimalkan modernisasi Polri dengan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik.
"Keempat, tingkatkan kesiapsiagaan operasional melalui upaya deteksi
dini dan deteksi aksi dengan strategi profesional proaktif dengan
demikian Polri tetap dapat lincah bertindak dalam menghadapi
perkembangan situasi yang meningkat secara cepat," ungkap Presiden.
Kelima, meningkatkan kerja sama, koordinasi dan komunikasi dengan
semua elemen baik pemerintah maupun masyarakat serta kolega
internasional sebagai implementasi kedekatan dan sinergi polisional guna
mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif.
"Saya selaku kepala negara tetap komitmen untuk mendukung
terbentuknya Polri yang kuat Polri yang handal, Polri yang profesional
supaya tugas Polri dalam menjaga stabilitas kamtibmas (keamanan dan
ketertiban masyarakat), menegakkan hukum, sebagai pelindung, pengayom
dan pelayan masyarakat dapat dilaksanakan secara optimal," tegas
Presiden.
Terakhir, Presiden berharap Polri benar-benar dapat melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.
"Dirgahayu Kepolisian RI yang ke-71 terus tegaklah menjadi Rastra Sewakottama, Abdi Utama Nusa dan Bangsa," kata Presiden.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini peringatan Hari Ulang
Tahun (HUT) Polri diselenggarakan di Monas agar masyarakat bisa
menyaksikan secara langsung peringatan HUT Polri teresbut.
HUT Polri sebenarnya jatuh pada 1 Juli, baru diperingati pada 10 Juli
karena Polri masih melaksanakan Operasi Ramadniya hingga 4 Juli 2017.
Sebanyak 2.408 personel gabungan Polri, TNI, Satpol PP dan Pramuka
turut terlibat dalam upacara ini. Rangkaian upacara dimulai dari
pemeriksaan pasukan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Upacara juga dimeriahkan dengan gelaran tari kolosal yang
mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika, atraksi terjun payung dan drum band
Polri. Berbagai atraksi tersebut dilakukan oleh gabungan anggota Brimob,
anggota Lantas, Sabhara, serta para penari profesional.
Dalam upacara tersebut, Presiden Joko Widodo menganugerahkan Bintang Bhayangkara Narariya kepada empat polisi terpilih. (*)
Lima Instruksi Presiden untuk Polri
Senin, 10 Juli 2017 14:21 WIB
Presiden berharap Polri benar-benar dapat melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara